Farsari banyak mengangkat kehidupan akhir era victoria di Jepang (khususnya obyek wanita) melalui jepretannya. Merasa tak puas dengan hasilnya hanya dua warna (hitam dan putih) timbul idenya untuk membuat foto jadi lebih menarik. Dengan ketekunan, kejelian dalam mengkombinasi warna, melaui goresan tangannya maka foto yang awalnya hitam putih disulap menjadi foto warna manual yang punya estetika seni luar biasa.
Hand-Coloured adalah metode manual menambahkan warna pada foto hitam-putih, umumnya bertujuan untuk meningkatkan realisme foto atau untuk tujuan artistik. Sering juga dikenal sebagai lukisan tangan atau overpainting.
Biasanya menggunakan cat air, minyak, krayon/ pastel dan cat atau pewarna yang oleskan pada permukaan gambar menggunakan kuas, jari, kapas atau airbrush. Foto hand-coloured sangat populer di pertengahan sampai akhir abad ke-19 sebelum penemuan fotografi berwarna.
Kita mungkin gak nyangka kalo foto-foto di bawah ini disulap menjadi warna melalui lukisan tangan Farsari. Foto yang nampak masih fresh padahal udah berusia hampir 1,5 abad. Langsung aja agan sista klik spoiler utk liat penampakannya.
Biasanya menggunakan cat air, minyak, krayon/ pastel dan cat atau pewarna yang oleskan pada permukaan gambar menggunakan kuas, jari, kapas atau airbrush. Foto hand-coloured sangat populer di pertengahan sampai akhir abad ke-19 sebelum penemuan fotografi berwarna.
Kita mungkin gak nyangka kalo foto-foto di bawah ini disulap menjadi warna melalui lukisan tangan Farsari. Foto yang nampak masih fresh padahal udah berusia hampir 1,5 abad. Langsung aja agan sista klik spoiler utk liat penampakannya.
FOTO BERWARNA (HAND-COLOURED) ADOLFO FARSARI, JEPANG 1866
Tidak ada komentar:
Posting Komentar