Kamis, 21 Juli 2011

Raksasa Toko Buku AS Borders Tutup Karena Bangkrut dan Batal di Akuisisi

Raksasa Toko Buku AS Borders Tutup Karena Bangkrut dan Batal di Akuisisi - Pengelola salah satu jaringan toko buku terbesar asal AS, Borders Group, harus menutup semua toko yang masih tersisa. Penutupan itu terpaksa dilakukan setelah Borders gagal bersepakat dengan Najafi Cos., yang tadinya berminat mengakuisisi Borders demi menyelamatkan jaringan itu dari kebangkrutan. Borders termasuk salah satu jaringan toko buku terbesar di AS, cek Buku Great Soul Ungkap Mahatma Gandhi Biseksual serta Inilah 5 Buku Paling Misterius di Dunia

Menurut harian USA Today, 18 Juli 2011, Borders saat masih memiliki 399 toko di penjuru dunia--sebagian besar ada di AS. Namun karena tidak ada lagi yang berminat mengakuisisi, maka semua toko itu bakal tutup mulai 22 Juli mendatang. Ada gak ya Buku Tata Cara Bunuh Diri

"Kami berupaya keras untuk menemukan jalan keluar yang berarti, namun badai yang kami hadapi saat ini--diantaranya perubahan industri buku yang pesat, revolusi e-Reader [buku elektronik], dan guncangan ekonomi--membuat kami terhempas seperti yang terjadi sekarang," kata Presiden Borders Group, Mike Edward, Senin kemarin.

Proses likuidasi Borders akan dipimpin oleh Hilco Merchant Resources dan Gordon Brothers Retail Partners, yang memfasilitasi lelang aset Borders. Grup itu kini masih memenuhi kewajiban membayar utang ke semua rekanan dan menjalani proses yang diatur dalam undang-undang kepailitan AS atau Chapter 11.

Borders termasuk salah satu jaringan toko buku terbesar di AS dan pernah memiliki 1.000 toko di mancanegara. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Borders harus menutup toko satu persatu karena tidak mampu lagi bersaing dalam ritel buku.

Dua pesaing utama Borders, yaitu Amazon dan Barnes & Noble, telah menyiasati situasi pasar dengan memproduksi perangkat buku elektronik atau eReader.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post